Kamis, 11 Desember 2014

Jadi Siapa Yang Terlambat?


Entah, saya heran. Banyak sekali pertanyaan silih berganti dan pernyataan yang terlontar begitu saja kepada diri saya. Dengan mudahnya bahkan terucap seperti menghakimi, seakan mereka telah mengetahui betul perjalanan hidup saja, bahkan cenderung mendiskreditkan pribadi saya.

Maka ku katakan bahwa semua memang ada saatnya.

Mungkin aku terlihat terlambat.
Namun jika saat ini kalian sedang semangat memandang masa depan dan ambisius dalam merencanakannya, aku justru telah mengalaminya pada fase yang lalu.

Merencanakan sedemikian detil pencapaian kehidupanku.
Merenung akan kepada siapa aku mengabdi, akan dengan siapa aku hidup, akan kemana aku bertumpu. Ketika pada saat itu aku belum dibilang pantas untuk memikirkan hal tersebut.

Namun seiring waktu berlalu aku turut  menyadari bahwa dunia tidak selalu berjalan atas kehendak sendiri.

Untuk itu aku harus rela melepaskan cita dan cinta, segala angan yang pernah menggelora.
Kalian hanya tidak menyadari bahwa aku merasa telah mati, meninggalkan cara kehidupan yang lampau.


 Jika pada saat ini kalian terlanjur menilai aku seperti itu, lantas siapa yang saat ini terlambat?

Ah, rupanya kalian belum cukup mengenalku. Ketahuilah bahwa tidaklah kalian mengenalku melainkan hanya sekedip saja!  

*Mengapa kau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? (Yesus Kristus)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons