** Ini adalah catatan perjalanan Singapore- Malaysia selama
8D7N meliputi kota Singapura, Johor Bahru, Melaka, Kuala Lumpur dan Putrajaya
dengan biaya 2,5 juta Rupiah (sudah termasuk biaya airline, akomodasi,
transportasi umum, makan, jajan dan oleh-oleh)
Bus sampai di Terminal Bersepadu Selatan, KL. Terminal ini melayani perjalanan bus antarkota seperti Melaka, JB, serta Singapura dan terintegrasi dengan Kereta Komuter, LRT, Kereta bandara. Sesampai di KL, tujuan pertama gua yaitu langsung ke Hostel untuk check in. Hostel gua bernama Cosmopolitan, letaknya sangat dekat dengan stasiun monorail Chow Kit. Untuk kesana gua harus naik LRT terlebih dahulu sampai stasiun Titiwangsa dan disambung dengan monorail. Tarifnya RM 2.60
Baca : Touchdown Kuala Lumpur
HOSTEL COSMOPOLITAN - CHOW KIT
Perjalanan
menggunakan LRT dari Bandar Tasik Selatan ke Stasiun Titiwangsa membutuhkan
waktu 30 menit melewati 11 stasiun, kemudian bertukar dengan monorel ke stasiun
Chow Kit.
Stasiun Chow Kit ada di jalur warna hijau |
Sesampai di
Chow Kit. Gua langsung mencari letak hostel Cosmopolitan yang sebelumnya sudah
gua pesan melalui traveloka. Harga untuk semalamnya hanya Rp35.000, murah
banget kan?. Itu gua bayar setengah harga, karena gua dapet diskon 50% dari
Traveloka. Letak hostel ini juga sangat strategis, cukup 2 menit jalan kaki
dari stasiun Chow Kit.
Hostel Cosmopolitan |
Breakfast
dan Selimut juga gak tersedia, sebagai gantinya gua lepas seprai untuk dijadikan
selimut. Fasilitas air panas juga gak ada. Tapi sejauh ini gak ada yang
mengecewakan, gua mendapatkan sesuai yang tertulis dalam pesanan yaitu kamar AC dan Wifi. Fyi, hostel ini
terkenal dimata para backpacker. Karena sebelum gua memutuskan untuk menginap disini,
gua mencari informasi tentang hostel ini dan gua bisa melihat banyak sekali
turis yang menjadikan hostel ini sebagai rekomendasi untuk menginap di KL.
Gua dapat
kamar yang berisi enam orang dengan kasur tingkat. Hanya gua dan teman gua yang
jadi turis Asia di kamar itu, empat orang yang lainnya dari Eropa dan
Australia.
BATU CAVES
Setelah
check in selesai dan taro barang, gua langsung explore KL. Tujuan pertama
gua yaitu Batu Caves. Kenapa Batu Caves? Gak ke petronas dulu?.. hehe. Karena
Batu Caves letaknya paling jauh dan paling capek karena untuk mencapai goa
harus naik ratusan anak tangga. Khawatir kalo ditaro di list paling terakhir
udah capek duluan..
Untuk ke
Batu Caves gua pake Monorel ke Titiwangsa dan sambung dengan LRT ke Stasiun
PWTC, pembayaran dari Chow Kit ke PWTC cukup satu kali bayar karena sudah
terintegrasi. Sampai di PWTC kita harus keluar stasiun dulu dan jalan kaki 300
meter ke Stasiun KTM Komuter Putra (pakai jalur merah) untuk ke stasiun Batu
Caves. Biaya dari Putra ke Batu Caves RM1.80..
Stasiun Batu Caves |
Beruntungnya
lagi, tanpa sepengetahuan gua. Pada hari gua ke Batu Caves 3 Februari 2015 lalu sedang ada perayaan Hindu tahunan terbesar di dunia, yaitu Thaipusam. Wow! Dapat bonus nih.
Untuk yang belum tahu, Thaipusam adalah perayaan umat Hindu Tamil untuk
membayar nadzar yang dipersembahkan kepada dewa Murugan karena dosa dan hajat
mereka telah dikabulkan dengan cara membawa sesajian dan menyiksa diri. Perayaan
ini sangat meriah dan bisa dipadati puluhan ribu pengunjung, Jadi banyak orang
Hindu dari luar Malaysia seperti India yang ikut datang merayakan.
Thaipusam 2015 |
Batu Caves when Thaipusam 2015 |
Thaipusam 2015 |
Human crowd at Batu Caves when Thaipusam |
inside Batu Caves |
Info
Thaipusam:
Selama
perayaan wisata Batu Caves tidak ditutup. Akses masuk goa dipisah antara
wisatawan dan yang beribadah, tersedia jalur khusus bagi mereka yang merayakan
.Oh iya, untuk masuk ke area Batu Caves ini kita gak perlu membayar. Jadi
manfaatkan berlibur ke Kuala Lumpur untuk melihat perayaan terbesar di dunia
ini, Thaipusam pada tahun 2016 nanti jatuh pada tanggal 24 Januari loh!
KANTOR
KERETAPI TANAH MELAYU
Setelah dari
Batu Caves gua melanjutkan perjalanan ke stasiun Kuala Lumpur dengan membayar
RM2, Stasiun Kuala Lumpur ini adalah stasiun tertua di Malaysia, ketika sampai
disini mengingatkan gua dengan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Nah
diseberang stasiun Kuala Lumpur inilah terdapat kantor pusat perusahaan kereta
api Malaysia yang arsitekturnya unik, bangunan ini punya ciri khas arsitektur
Eropa. Banyak yang bilang seperti dalam film Harry Potter.. Jadi gua sempatin
untuk foto- foto disini.
Stasiun Kuala Lumpur |
MASJID
NEGARA
Gak jauh dari
Stasiun Kuala Lumpur, ada Masjid Negara Malaysia. Kalau di Indonesia seperti
Masjid Istiqlal, namun tidak terlalu besar. Dengan bermodal screenshot peta, kami menempuh 5 menit jalan kaki untuk sampai kesini. Disini gua sekaligus
sholat Maghrib jam 19.30.
DATARAN
MERDEKA
Selepas
sholat Maghrib gua pergi ke Dataran Merdeka (Merdeka Square). Dulu ini adalah
pusat pemerintahan koloni Inggris di Malaysia. Sekeliling Dataran Merdeka ini banyak
bangunan beraksitektur negara jajahan Malaysia tersebut.
Disini juga
terdapat tiang bendera setinggi 100 meter, tertinggi dunia. Di tiang inilah
bendera Union Jack diturunkan dan diganti dengan bendera federasi Malaysia.
Selengkapnya
tentang hal menarik di Dataran Merdeka:
MENARA
PETRONAS
Keliling
Kuala Lumpur hari pertama gua akhiri dengan mengunjungi Menara Petronas di
malam hari. Dari Dataran Merdeka bisa jalan kaki ke stasiun Masjid Jamek untuk menggunakan
LRT ke stasiun KLCC.
Mengunjungi
menara ini adalah salah satu impian gua dari kecil. Entah kenapa waktu itu
betah banget duduk- duduk di taman air mancur dan gak berenti foto- foto menara Petronas ini. Mungkin karena gua suka arsitektur, sampe lupa kalau
transportasi umum di Kuala Lumpur gak beroperasi lagi setelah jam 23.00.
Akibatnya, niat
gua balik dari KLCC pake LRT dan transit Monorel di stasiun Hang Tuah gak
keburu. Gua justru gak dapet layanan Monorel dari stasiun Hang Tuah untuk ke
Chow Kit. Nyeseknya lagi monorel yang baru berangkat di depan gua adalah
layanan terakhir. Setelah tanya- tanya, untungnya masih ada layanan terakhir ke
stasiun Titiwangsa pake LRT, dan dari Stasiun Titiwangsa gua dan teman- teman jalan
kaki 2 km lebih menyusuri jalur monorel biar gak kesasar untuk balik ke hostel.
Terkadang dalam suatu perjalanan ada suatu
kejadian kocak yang justru bikin kita ketawa sendiri. Entah kenapa bisa senekat
itu jalan gelap- gelap tanpa khawatir ada orang jahat, apalagi di negara orang.
hehe