Selasa, 24 Maret 2015

Johor Bahru dan Megahnya Gerbang Masuk Negara Tetangga



** Ini adalah catatan perjalanan Singapore- Malaysia selama 8D7N meliputi kota Singapura, Johor Bahru, Melaka, Kuala Lumpur dan Putrajaya dengan biaya 2,5 juta Rupiah (sudah termasuk biaya airline, akomodasi, transportasi umum, makan, jajan dan oleh-oleh)

Paspor keluar Singapura sudah di cap, maka berakhirlah jalan-jalan gue selama 3 hari disana. Setelah melintasi perbatasan dua negara yang sudah dikenal tersibuk di Asia Tenggara pada tengah malam itu. Ketika bus SBS Transit yang gua tumpangi sampai di checkpoint imigrasi Johor Bahru, Penumpang kembali bergegas turun dan berlari kecil menuju bangunan Imigrasi untuk di cap paspor masuk Malaysia.

Namun begitu memasuki bangunan imigrasi, tiba-tiba gua terperangah dan gak nyangka kalau pemerintah Malaysia sebegitu niatnya membangun pintu gerbang negaranya. Desainnya keren dan futuristik!. Bangunan ini bahkan lebih besar dari yang gua lihat sebelumnya di google pics, Sangat besar dan luas. Dibilang kayak mall, nggak! Masih kerenan ini malah.




Bangunan ini lebih terlihat seperti T3 bandara Soekarno-Hatta atau Bandara Ngurah Rai yang baru. Tapi inget, ini bukan bandara! Ini imigrasi yang tempatnya untuk cap paspor, selesai itu sudah… Mereka membangun pintu gerbang negaranya sebagus mungkin dan disitulah kita dapat menilai keseriusan mereka dalam mengelola pariwisata. Ambisi yang patut ditiru bagi pemerintah Indonesia. 

Selesai cap paspor masuk Malaysia, gua benar- benar gak tau mau ngapain. Mau tidur juga dimana, Karena gue di Johor Bahru cuma sekedar transit. Yang ada dalam rencana bahwa esok harinya gua akan melanjutkan perjalanan ke Melaka. Dari sini gua akan naik bus antarkota (Bas awam) dari Terminal Larkin. Nah, untuk ke terminal bus Larkin itu gua harus naik bas awam dari JB Sentral yang letaknya bersebelahan dengan bangunan Imigrasi. Namun berhubung gua datang pada tengah malam, sudah tidak ada layanan bas awam untuk ke terminal Larkin.

Fyi, Terminal Larkin (Larkin Sentral) adalah terminal bus yang melayani perjalanan antarkota di Johor Bahru. Semua destinasi bus dari dan ke Johor Bahru terpusat disana, seperti ke Kuala Lumpur, Melaka, Ipoh, dll. Tidak seperti JB sentral (Melayani bas awam, stasiun KA dan pusat perbelanjaan) yang letaknya bersebelahan dengan bangunan imigrasi Johor Bahru, Terminal bus Larkin letaknya agak jauh dan untuk menuju kesana kita harus naik transportasi umum (bas awam).

Saat itu suasana Imigrasi Johor sangat sepi, sesekali diramaikan oleh datangnya turis dari Singapura, dan kemudian sepi lagi. Untuk menghabiskan waktu disana, gua keliling lah bangunan imigrasi, kemudian tengok-tengok JB sentral yang ada disebrangnya, tapi sepi juga. Sampai akhirnya gua ngemper di platform tempat menunggu bus untuk memuaskan rasa kantuk.. tapi sial nih, gua gak bisa tidur enak karena sering keganggu sama suara orang lewat.

Tempat ngemper gue di JB Sentral

Hingga jam 5 pagi bus pertama datang (maaf lupa nomornya), Gua langsung tanya ke pengemudi apakah ini ke terminal Larkin? Dan dijawab iya. Gua jadi penumpang pertama yang naik dan gak perlu waktu lama, bus ini cus berangkat mengantarkan penumpang ke Larkin.  Tarif sekali jalan RM 2.

Nyampe di terminal Larkin saat itu masih sepi, semua loket masih pada tutup. Jadi gua iseng- iseng baca tarif bus ke Melaka yang tertempel di loket-loket untuk nemu yang tarif yang hemat. Sembari nunggu beroperasinya loket dan sudah memasuk waktu subuh juga pukul 06.00 setempat, gue lanjut ke Musholla yang terdapat di lantai 2 terminal.

Namun saat gua balik lagi ke bawah tiba- tiba keadaan terminal sudah ramai dan loket- loket sudah buka melayani antrian penumpang. Gua ngerasa horor aja, kok ditinggal sholat sebentar udah begini keadaannya?... keadaan semakin aneh ketika jam keberangkatan bus yang pertama di semua loket yang gua tanya udah penuh dipesan (Oh mungkin ada yang pesan online melalui expressbusmalaysia.com)

Gak mau kehabisan tiket, gua pilih bus “City Express” jam 08.30 (karena yang tersedia jam segitu). Padahal interval keberangkatan bus setengah jam sekali.

Terminal Larkin jam 07.30
Tarif RM 20.90 dan Nomor platform C39

Jangan samakan kondisi terminal bus di Malaysia dengan Indonesia. Disini bus menaikan penumpang sesuai dengan nomor platform. Gak ada ceritanya penumpang sembarangan naik

Setelah mendapatkan tiket dan mencari nomor platform yang tertera di tiket, gua keliling cari sarapan, Kebetulan kedai ditempat gua beli makan ada Wifi. Jadi lumayan bisa update. Letak kedai ada di pinggir kanan bangunan terminal. Disitu gua pesan Teh-O dan satu risol harganya RM 2.50.

10 menit sebelum pukul 08.30, bus tiba di platform dan tepat pada waktunya bus berangkat. Jadi kalo lo telat, bus gak akan menunggu. Formasi kursi dalam bus 1-2, kalau kelas bus Indonesia itu setara dengan Super Executive (Sangat murah dan armada bus terkini). Selama perjalanan gua lebih banyak tidur dan sesekali terbangun melihat pemandangan kebun kelapa sawit yang terhampar luas.





Waktu tempuh Johor Bahru ke Melaka 2,5 jam, Pak supir mengendarai bus dengan sangat tenang, apalagi kualitas jalan tol yang baik membuat bus melaju sangat halus. 

Bosan dengan pemandangan yang itu- itu saja, gua kembali terkantuk dan tidur kembali.. 

2 komentar:

ery tanan mengatakan...

Sangat membantu sekali ya... mohon pentunjuk saya dan beberapa ibu2 teman saya berencana dari Sing ke Johor, bagusnya menginap di mana ya.

https://fitritraveldiary.blogspot.com/ mengatakan...

Mas...mau tanya terminal larkin sm johor bahru tu beda ya??kok daru johor bahru masnya naik bus lagi ke terminal larkin??

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons