Senin, 02 Maret 2015

Singapore Trip Diary (Catatan 3 Hari di Singapura)





** Ini adalah catatan perjalanan Singapore- Malaysia selama 8D7N meliputi kota Singapura, Johor Bahru, Melaka, Kuala Lumpur dan Putrajaya dengan biaya 2,5 juta Rupiah (sudah termasuk biaya airline, akomodasi, transportasi umum, makan, jajan dan oleh-oleh)

Setelah akhirnya mendarat dengan bahagia di Changi airport T1 pukul 13.00 waktu setempat (GMT+8) dan satu jam berleha-leha disana, menghadapi petugas imigrasi, kemudian naik Skytrain menuju T2 untuk ke stasiun MRT Changi dan membeli Singapore tourist pass,  


Sembari menunggu MRT datang gua sempat mikir kapan yah Indonesia punya bandara sekeren ini? Yang punya fasilitas dan pelayanan terbaik, ada akses MRT dan informasi yang jelas buat traveler. Hmm… Kemudian MRT pun datang tepat pada waktunya dengan seberkas cahaya dalam lorong bawah tanah.

Stasiun Changi (CG2), kalau dalam peta MRT ini ada di pojok kanan dengan jalur berwarna hijau. Searah dengan tujuan pertama gua yaitu stasiun Bugis (EW12/DT14). Namun gua perlu transit di Tanah Merah (EW4) dulu karena kodenya beda, coba perhatikan!.. Waktu tempuh dari Changi ke stasiun Bugis ini kira-kira 40 menit.


Rute Singapore MRT
Menuju Hostel “Bunc@radius on Little India”

Setelah menikmati perjalanan dengan MRT yang timbul ke permukaan dan kemudian masuk lagi kedalam bumi, akhirnya gua tiba di Stasiun Bugis untuk mencari Hostel bunc@radius yang sudah gua pesan jauh-jauh hari di Traveloka. Meskipun sudah dapat arahan dari pihak Hostel, ternyata gua sempat bingung karena disana banyak persimpangan, ditambah firasat gak enak karena sudah terlalu banyak berbelok dan memutar (gak sesuai lagi sama arahan). Kami menjadi tambah bingung karena ada proyek MRT yang menghalang jalan.



Karena sudah membuang banyak waktu dan capek juga, gua bertanyalah kepada orang- orang yang lewat tapi jawaban mereka pun gak meyakinkan. Yaudah kesasarlah gue…



Sampai akhirnya drama penyesatan ini terpecahkan juga setelah gua bertanya lagi dimana Hostel Bunc@radius kepada pekerja MRT. Ternyata oh ternyata…. Hostel itu bersembunyi tepat disebelah proyek stasiun MRT Jalan Besar yang bakal dioperasikan tahun 2017 nanti. Kalo gitu enak dong yah 2 tahun lagi ke Singapore dan nginap di hostel ini.. so recommended! mungkin tarif kamarnya juga naik kali, haha.

Proyek MRT di Jalan Besar
Proyek MRT menutup jalan di depan Bunc@radius Hostel

tampak belakang Bunc@radius Hostel on Little India

Kami pun Check in dan istirahat sebentar untuk menghilangkan lelah,.

Oh iya,.. waktu pesan hostel ini kebetulan ada promo dari Traveloka, jadi gua mendapatkan discount 40%. Total menginap 2 malam di Bunc@radius hanya IDR 190.000

Didalam Bunc@radius Hostel 
Kamar di Bunc@radius Hostel on Little India
Merlion Park

Gak mau membuang banyak waktu karena sudah terlalu sore, kami langsung menuju destinasi pertama. Pastinya Merlion Park dong!. Namun sebelum kesana mampir ke Masjid dulu yang ada di dekat Hostel untuk sholat Ashar.

Masjid di kawasan Little India, Singapura

Untuk ke Merlion Park kami memilih menggunakan Bus dari halte Jalan Besar B02 yang ada disebrang Hostel dan turun di halte sebelah stasiun MRT City Hall (EW13/NS25). Kemudian sambung dengan MRT untuk ke Stasiun Raffles Place (EW14/NS26). Sebenarnya sih lebih cepat pakai MRT dari stasiun Bugis, tapi males jalan kaki dan kesasar lagi, hehe..

Harus diingat kalau naik Bus di Singapura ada tata caranya, yaitu naik dari pintu depan – tap kartu EZ Link/ Singapore Tourist Pass – duduk manis sampe tujuan - turun lewat pintu belakang – tap kartu lagi – kemudian keluar. (Kalau gak punya kartu bisa bayar cash ke supir dengan UANG PAS, karena sebanyak apapun uang yang lo kasih, supir gak menyediakan kembalian)


Setelah sampai di stasiun Raffles Place (EW14/NS26), kita masih perlu berjalan kaki cukup lama dan menyebrang jalan dulu untuk ke Merlion Park, kenapa? Karena kalo gak begitu berarti gak ketemu sama patung Merlion! Yaelah lu..

Stasiun MRT Raffles Place disekitar sini
Menuju ke Merlion Park

Tepi Marina Bay

Another corner of Marina Bay
























Merlion park ini terletak di Marina Bay. Tepat disebrangnya berdiri megah gedung Marina Bay Sands,Tempat hiburan terpadu yang di dalamnya ada hotel, kasino, dll. Main- main di Marina Bay sampe malam buat menyaksikan dramatic Laser show “Wonderfull light & water spectacular”, yaitu pertunjukan laser, atraksi cahaya dan visual yang diadakan setiap hari jam 8 malam selama 13 menit.

Finally.. Merlion Park!

Dramatic Laser Show di Merlion park

Setelah itu kami menyusuri tepi marina bay melewati Esplanade, Stadion Floating Platform, dan menyebrangi jembatan khusus pejalan kaki “Helix by the bridge”, jembatan ini punya rancangan yang unik dan pembangunannya sih katanya mahal... tapi sebelum melintas disana, ada penjual es krim keliling dan gua tertarik membelinya karena harganya cuma 1 Dollar.

 
Lumayan cuma 1 SGD, Apalagi seharian gue belum makan. Gua beli 2 potong, rasa durian dan choco cip


Kami menyebrangi jembatan dan melihat lebih dekat Marina Bay Sands,... 



Tepat dibawahnya ada stasiun MRT Bayfront (DT16/CE1), Jadi kami sekaligus balik naik MRT ke Stasiun Bugis (EW12/DT14) dan balik ke hostel. Jangan sangka kalian bakal liat bangunan stasiun, karena stasiun ini letaknya sangat dalam dibawah tanah yang terhubung dengan mall. Jadi ikuti saja petunjuk arahnya.

Nyampe di stasiun Bugis, kami mampir ke 7-11 untuk makan. Namun karena sudah terlalu lama menahan lapar, entah kenapa gua jadi gak nafsu makan. disana gua cuma beli fanta.


HARI KEDUA

Pada hari kedua kami mengunjungi Garden By The Bay, Chinatown, Sentosa Island, Clarke Quay, Old Hill Police Station dan Belanja di Bugis Street.

Garden By The Bay

Akses ke Garden By The Bay sangat mudah, cukup turun di Stasiun MRT Bayfront (DT16/CE1) kemudian ikuti petunjuk arah dimana pintu keluarnya. Karena stasiun ini besar dan punya banyak pintu keluar, jadi jangan sampe salah arah. Nanti malah masuk mall, hehe.







Masuk ke taman ini gratis, tapi kalau mau naik ke jembatan gantung OCBC Skyway cukup bayar 5 SGD. Pemandangannya indah banget deh dan bikin betah!. Tapi buat yang takut ketinggian, Fyi aja, jembatan ini sering goyang dan tembus pandang kebawah.



Sentosa Island

Meski Cuma 3 hari di Singapura dengan uang saku yang sedikit, Sentosa Island gak terlewat dari daftar wajib kujungan gue, karena ke Singapura gak lengkap kalo gak kesini, pulau buatan yang punya banyak wahana permainan dan juga Universal Studios. Tapi sayang, banyak yang beranggapan untuk main kesini harus bawa uang banyak. Padahal sebenarnya biaya masuk ke Sentosa Island itu sangat murah! Yang penting disana gak masuk ke wahana.

Sentosa Broadwalk
Ada 3 cara masuk ke Sentosa Island. Yaitu Sentosa Broadwalk, Sentosa Express Monorail, dan Cable Car. Cara paling murah melalui Sentosa Broadwalk dari mall Vivo City, biayanya Cuma 1 SGD. Kalau gak mau jalan kaki, naik monorel 4 SGD di lantai 3 mall. Kalau mau pake Cable Car bayarnya 29 SGD, tapi nggak sekarang deh, haha.

Nah gua pakai cara paling murah, tapi baliknya pake monorel karena kalau arah balik dari Sentosa Island – Mall Vivo City itu gratis, tinggal naik di stasiun monorel mana saja yang ada disitu.


Jalur monorel di Sentosa Island
Akses ke mall Vivo City?

Karena gua dari Garden By The Bay tinggal naik MRT dari Stasiun Bayfront (DT16/CE1) - transit di stasiun Chinatown (NE4/DT19) – turun di stasiun HarbourFront (NE1/CC29). Nah, Stasiun HarbourFront ini berada di dalam kompleks mall Vivocity.







Di Sentosa Island gua mampir ke beberapa wahana, tapi cuma foto di depannya aja. Pertama ke Universal Studios, karena dari pintu masuk Sentosa Boardwalk ternyata dekat. Lalu mengikuti papan arah ke Lake of Dreams - Sentosa Merlion – Madame Tussauds – Tiger Sky Tower.

Karena masih ada destinasi lagi setelah Sentosa Island, jadi gua keliling disini cukup selama 2 jam saja. Tapi karena dari tadi jalan kaki, jadi gak banyak wahana yang dikunjungi. Tanpa diduga gua nemu arah petunjuk ke halte layanan bus gratis keliling Sentosa Island. Wah kebetulan banget, apalagi  rute bus gratis ini berakhir di monorail Beach station, jadi gua bisa sekaligus naik monorel untuk balik ke mall Vivo City. 

Chinatown

Setelah sampai di mall Vivo City gua langsung menuju stasiun MRT HarbourFront (NE1/CC29) yang ada dibawahnya untuk ke stasiun MRT Chinatown (NE4/DT19). Sesampainya disana, banyak banget jajanan street food yang kalo cium baunya aja bisa langsung bikin laper dan harganya murah- murah!, 

tapi sayang,.. gua susah banget nemu logo halal di gerobak atau toko- toko disitu. Jadi gua gak beli satupun jajanan yang terhampar disana, padahal udah rencanain makan siang di kawasan ini. Jadi ditunda dulu makannya dan lanjut explore Singapore….

Clarke Quay dan Old Hill Street Police Station

Dari Chinatown gua lanjut ke Clarke Quay pake MRT yang hanya berjarak satu stasiun. Berlokasi di tepi Singapore river, Disini banyak tempat hangout dan banyak berdiri bangunan- bangunan tua ala Tionghoa. Salah satu bangunan yang eye catching di kawasan ini yaitu Old Hill Street Police Station, memiliki ratusan jendela warna- warni disetiap sudutnya.





Selasai nyantai di tepi Singapore river dan keliling kawasan ini hampir 1,5 jam, gua kembali ke Hostel untuk istirahat.

Bugis Street
Ketika sudah cukup rasanya istirahat di hostel, Jam 8 malam gua lanjut ke Bugis Street untuk beli oleh- oleh. Dari tempat hostel gua cukup berjalan kaki ke arah stasiun Bugis. Disana gua cuma beli gantungan kunci. Tapi sebelumnya gua keliling- keliling untuk survey harga dulu, jadi gua dapet penawaran 2 lusin gantungan kunci seharga 10 SGD..

Selesai keliling di Bugis Street, gua mampir ke 7-11 buat makan. Disana gua beli nasi rendang dan slurpy. Setelah itu kembali ke hostel buat tidur




Itinerary DAY 2 : Itinerary dan Biaya Selama 3 Hari di Singapura


HARI KETIGA

Ini hari terakhir di Singapura, rasanya masih kurang lama jadi turis di negara ini. Tapi gakpp lah lain kesempatan juga bisa balik lagi kesini, kan kita tetanggaan toh.. padahal gak ada sama sekali rencana di tahun 2014 lalu kalo gua bakal ke Singapura. Kalo aja gak iseng buka website Airasia, mungkin gua masih penasaran dah kayak apa rasanya jadi penduduk Singapore, haha.

Singapore river
Selesai berkemas dan sarapan, gua siap- siap check out dari Hostel yang menurut gua terbilang nyaman. Walaupun di kamar kita ada 16 orang, tapi gua gak merasa risih ataupun sumpek. Gak ada satupun penghuni kamar yang resek.

Ke Singapore river stasiunnya sama dengan Merlion park, yaitu turun di Raffles Place (EW14/NS26), disini ada ikon yaitu Cavenagh Bridge dan patung tokoh pendiri singapura..  






Merlion Park
Karena belum puas foto- foto di Merlion park di hari pertama dan waktu itu terlalu sore, jadi gua mampir lagi kesini dengan menyusuri tepian Singapore river. Disini gua lebih banyak bengong dan duduk di samping patung Merlion untuk menikmati suasana Marina Bay di hari terakhir…




National Museum of Singapore

Kalo mengunjungi National Museum ini, kita bisa turun di stasiun MRT Dhoby Ghaut (NE6/NS24/CC1) atau MRT City Hall (EW13/NS25), tapi gua memilih turun di stasiun Dhoby Ghaut karena itu adalah stasiun transit yang nanti bisa gua pakai MRT jalur lain untuk ke destinasi berikutnya.

Wrong direction 
Ketika mencari museum ini gua sempat kesasar, karena petunjuk arah di jalan gak sesuai. Bahkan setelah gua tanya ke orang- orang disekitar sana pun, gua masih belum nemu dimana lokasi yang sesuai dengan foto-foto di google yang gua lihat sebelumnya. Sampe gua berdebat dengan seorang bapak- bapak yang gua tanya, kenapa bapak suruh saya kesana sedangkan tanda arahnya kesini! (pake bahasa Inggris, tapi dia jawab pake Singlish, kan KZL!). Disitu gua hampir putus asa, pengen balik aja ke tempat temen- temen gue nongkrong di bawah pohon depan stasiun Dhoby Ghaut, waktu itu temen gua pada kecapekan, jadi istirahatlah mereka disitu


Ketika nyasar mencari Museum
 Tapi rasa penasaran gue belom abis, gua lanjut jalan lagi cari dimana itu museum. Akhirnya gua ketemu petugas kebun dan gua tanya arah untuk kesana. Kampretnya.. posisi gua ada di bagian belakang museum...  tapi gak rugi juga sih lanjut jalan. Yaudah gua putarin dulu tuh museum sampe nemu halaman depannya..

Finally,. National Museum of Singapore
Akhirnya.. inilah penampakan bagian depan museum seperti yang ada di gambar google. Museum ini tanpa pagar. Tapi karena waktu gua mepet, gua gak masuk kedalamnya, lagi pula gua gak tau masuk kedalamnya gratis atau nggak.. tapi kalo kapan-kapan balik lagi ke Singapura, gua bertekad untuk masuk kesini! tinggal tunggu tanggal mainnya.. haha

Sholat Jumat di Little India



Masjid ini dekat stasiun MRT Fareer Park (NE8).. terletak kawasan Little India, sehingga khutbah disini pake bahasa Hindi, jadi ya gua diem menikmati suasana aja. Tapi ada yang unik, awalnya gua gak nyangka kalau itu khutbah, karena belum ada adzan dan saat gua sampe masjid masih jam 13.00 (Adzan Dzuhur/Jumatan di Singapura pukul 13.30). sampe akhirnya gua paham kalo setelah adzan, langsung iqamah dan sholat dimulai. Jadi khutbahnya dimulai sebelum adzan..



Mustafa Centre

Selesai sholat Jumat, kita cari makan disekitar situ dulu.. disana kita makan di warung khas India, letaknya tepat disebrang Mustafa Centre. Gua pesan nasi Briyani + lemon ice, 6 dollar. Kalo lo mau tau porsinya, itu bisa buat dimakan sama dua orang. Karena nasinya banyak dan diisi 2 telur rebus.




Selesai makan gua lanjut masuk Mustafa Centre sendirian buat beli coklat, sedangkan temen gua balik nunggu di Masjid. Kalo dilihat dari luar gedungnya kecil, tapi ketika masuk kedalam ternyata butuh waktu yang lama buat keliling di tempat ini, terlebih banyak banget coklat bertebaran dimana-mana, untungnya gua gak sampe kalap.. cukup buat sekedar beli aja, karena berdasarkan pengalaman, gua tau kalo coklat Singapura itu kalo disimpulkan “masih lebih enak coklat Silver Queen!” dan kebanyakan buatan Malaysia..

Singapore Botanic Gardens

Ini taman kota terbaik yang pernah gua kunjungin, gua sengaja masukin taman ini kedalam salah satu agenda kunjungan di Singapura seenggaknya buat refreshing untuk melihat yang hijau- hijau. Kesini cukup turun di stasiun MRT Botanic Gardens (CC19/DT9).




Rain forest

 Disini gua merasa salut sama apa yang dilakukan pemerintah Singapura, mereka becus mengatur negara imutnya sehingga penduduknya merasa bangga atas keterbatasan yang dimiliki. Singapura tidak memiliki sumber alam, tapi mereka mampu membuatnya. Dengan lahan yang sangat terbatas, Singapura tidak menjual semua lahannya kepada kapitalis, pemerintahnya masih peduli dengan ruang terbuka publik dan itu dibuat semenarik mungkin!, mereka seakan tidak puas membangun fasilitas umum.

Swan Lake

Di Singapore Botanic Garden gua berjalan dari ujung pintu masuk ke ujung pintu keluar, melewati beberapa taman tematik dan danau- danau dengan berbekal petunjuk arah disana.

Orchard Road

 Sebenarnya dari Singapore Botanic Gardens gua mau langsung ke perbatasan Singapore- Malaysia, dari rencana awal gua balik lagi ke pintu masuk yang dari stasiun MRT Botanic Gardens, tapi pas diujung gua baca ada tanda arah halte bus SBS Transit ke Orchard rd, jadi daripada jauh balik lagi ke stasiun MRT dan sudah gelap juga, Mending pake bus SBS Transit sekalian buat mampir ke Orchard rd dulu. Karena ada yang bilang belum ke Singapura kalo belum Orchard road!




Stasiun Kranji

Stasiun ini jadi tempat pemberhentian orang-orang yang mau lanjut ke Johor Bahru, Malaysia. Karena gua dari Orchard rd, gua gak perlu transit lagi karena sama- sama di jalur merah. Tinggal naik MRT tujuan akhir Jurong East dan turun di stasiun Kranji (NS7). Tapi waktu yang ditempuh hampir satu jam, gua naik dari stasiun Orchard jam 21.15 dan sampai disana jam 22.10. Terlebih saat itu hari Jumat, akhir pekan. MRT yang gua naikin sangat penuh oleh orang- orang yang memiliki tujuan yang sama dengan gue..

Di stasiun Kranji gua mengembalikan Singapore Tourist Pass di loket biar bisa ambil deposit 10 dollar. Sebenernya gak masalah kalo gua gak balikin, karena kalo dalam 5 tahun gua ke Singapore lagi, kartu tersebut jadi EZ-Link yang masih bisa dipake kalo diisi ulang. Tapi lumayan juga kan 10 dollar..


Ananas cafe di stasiun MRT Kranji
Sebelum lanjut ke Johor Bahru, gua mampir makan malam dulu sebelum nyambung naik bus SBS transit ke imigrasi Singapura- Malaysia. Disini ada referensi makanan murah, yaitu Ananas CafΓ©. Gua beli paket nasi lemak ayam harganya Cuma 2.20 dollar. Sembari makan, gua sempat ngobrol dengan penjualnya. Hampir banyak hal yang kita bicarakan, apalagi dia pernah kuliah di Indonesia 8 tahun yang lalu.

Nasi lemak
Selesai makan kita antri menunggu bus untuk ke Johor Bahru jam 22.30, transportasi kesitu bisa pakai bus CW1 (Causeway Link, bus warna kuning) atau SBS Transit no.170. Awalnya gua mau pake CW1, karena antrian SBS Transit 170 sangat panjang. Tapi ternyata sudah gua kehabisan bus, sudah gak ada lagi jadwal ke Johor Bahru. Jadi gua ikut ngantri sama puluhan orang yang berjejer disana dan karena sudah larut malam juga, bus yang tersedia sangat sedikit. Untuk menunggu 1 bus saja, kita harus menunggu lebih dari 15 menit!


antriannya sampai memutar



Dari awal gua antri bus SBS Transit 170, gua baru dapet kedatangan bus ketiga sementara antrian dibelakang gua masih sangat panjang. Gua benar- benar salut sama budaya antri disana, gak ada yang berani nyelak biarpun lo udah tua, gak ada yang minta dikasihani atau bahkan duduk saat menunggu. Semuanya tertib berdiri satu- persatu sampai bus tiba..

Karena gua udah gak pake lagi Singapore Tourist Pass, jadi tarif  bus kesana 1.50 SGD, dibayar ke supir ketika bus masuk dan diberi tiket kertas. Gunanya tiket kertas ini buat bukti pas naik bus dengan nomor yang sama ketika kita sudah cap paspor keluar dari Imigrasi Singapura (Woodlands Check Point) untuk ke Imigrasi Johor Bahru Malaysia (Bangunan Sultan Iskandar) buat cap paspor masuk Malaysia. Jadi Imigrasi Singapura- Malaysia gak berada di satu tempat, keduanya dipisah laut yang dihubungkan dengan jembatan antar negara.

 Woodlands Check Point

Perjalanan dari Stasiun MRT Kranji ke Imigrasi Singapura (Woodlands Check Point) sebenarnya hanya 10 menit. Tapi bus gua justru kena macet parah, beradu sama antrian mobil yang mau masuk Malaysia juga.

Hampir 30 menit bus baru sampai di Imigrasi Singapura.. Belum lagi nanti nyebrang ke Johor Bahru. Gua sampai disana tepat 10 menit sebelum pergantian hari, yaitu 23.50.. semua orang dalam bus bergegas keluar dan lari- lari kecil menuju imigrasi untuk cap paspor keluar. Gak ada satupun yang berjalan santai, ternyata seusai gua cap paspor dan kembali ke platrom untuk menunggu bus dengan nomor yang sama,  gua paham bahwa semua orang ingin cepat- cepat dapat bus lagi yang akan nyebrang ke Johor Bahru. 


Nyebrang ke Johor Bahru 

Karena jarak kedatangan bus sangat lama dan sekalinya datang kita rebutan sampai sikut- sikutan (maklum sudah mulai masuk Malaysia dan keadaan membuat banyak yang melanggar aturan).. lawatan di Singapura pun berakhir dengan suasana berdesakan dalam bus.. Perlahan bus menyebrangi selat Johor, kelap- kelip serta refleksi cahaya bangunan yang ada di Singapura pada lautan semakin kecil dan menjauh,.. Good bye Singapore ~



13 komentar:

Unknown mengatakan...

hallo mas, salam kenal. saya berniat untuk menginap di bunc@hotel, little india maret depan 2017
saya tiba di singapore malam. saya mau tanya bagaimana caranya dri bandara changi ke hotel? naik MRT turun di bugis atau little india yg lebih dekat? dan apakah hotelnya mudah dicari? krna saya juga agak takut nyasar soalnya malam2 nyarinya. terima kasih

Unknown mengatakan...

MantapppπŸ‘πŸ‘πŸ‘ Travellingnya...

Unknown mengatakan...

Unknown : hi salam kenal juga.. akses ke hostel menurut saya lebih dekat dari stasiun Bugis. selama disana saya selalu turun dari stasiun tersebut kemudian jalan kaki 10 menit. letak hostelnya strategis kok, namun kalau nanti masih terhalang konstruksi MRT Jalan Besar (Downtown Line), coba tanya orang sekitar saja. Patokan hostel tersebut tepat disebrang halte bus Jalan Besar. tahun 2017 Mudah mudahan saja sudah beroperasi stasiun MRTnya, biar gak perlu jalan lagi kayak saya, hehe.
Oh iya, MRT beroperasi sampai jam 11 malam

Unknown mengatakan...

Benacahya Wibawa: Terima kasih sudah berkunjung :)

Aul mengatakan...

hi salam kenal juga.. akses ke hostel menurut saya lebih dekat dari stasiun Bugis. selama disana saya selalu turun dari stasiun tersebut kemudian jalan kaki 10 menit. letak hostelnya strategis kok, namun kalau nanti masih terhalang konstruksi MRT Jalan Besar (Downtown Line), coba tanya orang sekitar saja. Patokan hostel tersebut tepat disebrang halte bus Jalan Besar. tahun 2017 Mudah mudahan saja sudah beroperasi stasiun MRTnya, biar gak perlu jalan lagi kayak saya, hehe.
Oh iya, MRT beroperasi sampai jam 11 malam

Unknown mengatakan...

halo kak, tgl 9 agustus bsk saya dan keluarga akan menginap di bunc@radius little india, mau tanya dong kalau handuk atau colokan untuk charge hp disewakan kah? lalu kalo saya lihat kasur yg atas ada celah gt ya sama yg kasur bawah? risih ga? satu lagi, apakah saya perlu membawa gembok sendiri untuk mengunci loker yang di sediakan? karena banyak sekali review yg bilang harus bawa gembok sebdiri hehe makasih sebelum nya semoga dibalas 😊

Unknown mengatakan...

halo kak, tgl 9 agustus bsk saya dan keluarga akan menginap di bunc@radius little india, mau tanya dong kalau handuk atau colokan untuk charge hp disewakan kah? lalu kalo saya lihat kasur yg atas ada celah gt ya sama yg kasur bawah? risih ga? satu lagi, apakah saya perlu membawa gembok sendiri untuk mengunci loker yang di sediakan? karena banyak sekali review yg bilang harus bawa gembok sebdiri hehe makasih sebelum nya semoga dibalas 😊

Dewi Triantini mengatakan...

Haloo, salam kenal Kak :) Ini trip diarynya sangat membantu sekali buat yang mau travel ke Singapur, walaupun cuma bentar, hehe. Saya ada rencana sama teman-teman saya mau ke Singapur lewat dari Johor. Dan sepertinya destinasi yang Kakak ceritain disini bakalan jadi acuan destinasi kita (juga) nanti hehe :D
Terimakasih sudah berbagi ceritanya Kakak, semangat travel ke negara lainnya ^^

dian nafi mengatakan...

keren, banyak sekali yang dikunjungi ya

Unknown mengatakan...

Terimakasih sudah berkunjung

Unknown mengatakan...

πŸ‘πŸ‘πŸ‘ thanks

daun bungkus papua mengatakan...

joss

riiaaan mengatakan...

Mas mau tanya, misal saya ke USS naik bis... Tapi pulangnya naik monorail. itu bayarnya berapa ya? Soalnya dari yg saya baca, kalo ke USS tuh tiketnya 4$ (PP). Nahhh gimana tuh kalo make itu buat pulangnya doang?

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons