Rabu, 11 Februari 2015

Changi Airport dan Cara Murah Keliling Singapura



Sudah satu jam lebih pesawat yang gua tumpangi mengudara, Dengan cuaca yang cerah berawan membuat rasanya tidak sabar untuk mendarat di Changi. Tidak lama kemudian, pilot mengumumkan kalau dalam waktu dekat pesawat akan mendarat dan selamat datang di Singapura!, seluruh penumpang dimohon untuk mengenakan sabuk pengaman kembali.

Perlahan ketinggian pesawat pun diturunkan dan terlihatlah hamparan lautan yang dipenuhi banyak kapal- kapal besar. Gua yakin ini pasti selat Singapura, salah satu lokasi tersibuk dalam dunia pelayaran.

Mendarat di Changi

Posisi pun semakin rendah diiringi oleh suara pilot yang berkata “siap untuk mendarat” dalam bahasa Inggris. Akhirnya kami pun mendarat dengan selamat dan kabar baiknya bahwa pesawat landing 15 menit lebih awal dari waktunya. Pukul 12.50 waktu Singapura (GMT+8) gua menginjakkan kaki pertama kali di negara kecil ini, di Terminal 1. 

Touchdown Singapore!

Memasuki Changi Airport

Saat tiba gua langsung kagum melihat fasilitas bandara yang sangat bagus, dimulai dari toilet yang bersih dan sudah pakai sensor untuk menyiram, Wifi gratis (untuk mendapat password, kita harus scan paspor dulu disebelah komputer yg disediakan) dan kursi tidur. Pokoknya kami dibuat betah berlama- lama disini. Padahal bandara Changi ini tersibuk, tetapi gua gak melihat ada kesibukan dan keramaian. Mungkin karena saking besarnya bangunan bandara ini.

Changi Airport T1
Fasilitas gratis di Changi

Santai dulu

Kira- kira hampir satu jam sudah bermain- main di Changi, selanjutnya kami menuju imigrasi dan ketegangan pun dimulai..

(Menurut banyak referensi petugas imigrasi Singapura itu ketat dan banyak bertanya, bahkan tidak jarang ada random check yang kalian dibawa ke ruangan khusus untuk diinterogasi. Sehingga ketika hendak ke Singapura kita harus tulis di form kedatangan untuk berapa lama disana, dimana tinggalnya dan membawa berapa banyak uang, jika kita ragu atas jawaban sendiri maka kita bisa dipulangkan dan gagal deh liburannya)

Tapi syukurlah gua melewatinya dengan lancar tanpa ada pertanyaan, disuruh tunjukkin voucher hotel pun nggak. Petugasnya hanya cek paspor dan mencapnya, kemudian sudah. Justru gua yang bertanya kepada petugas kalau mau naik MRT itu dimana, haha. Dengan ramah dia pun menjawab dan memberi arah yang jelas ke gue dan itu pakai bahasa Indonesia dengan logat Melayu, kenapa gua bilangnya bahasa Indonesia? Karena ya memang kosakata yang dia gunakan bukan bahasa Melayu dan langsung gua pahamin sebagai penutur asli.

Artinya, buat yang gak fasih berbahasa Inggris jangan takut melancong ke Singapura yah. Karena fyi, Lagu kebangsaan mereka pun berbahasa Indonesia. Itulah mengapa para pelancong pemula, memilih Singapura sebagai negara pertama untuk “memperawankan” paspornya.

Setelah lolos dari imigrasi, kami pun langsung menuju stasiun MRT yang ada di Terminal 2 Changi. Tapi sebelum kesana, kami ke Prayer room dulu untuk sholat Zuhur. Nah uniknya, Prayer room disini untuk semua agama.

Tempat ibadah di Changi Airport

Karena posisi ada di Terminal 1, maka kami harus naik Skytrain dulu untuk bisa kesana. Skytrain ini auto-monorel yang menghubungkan antar terminal Changi (T1, T2 dan T3), untuk menuju stasiunnya sangat mudah dan tanpa biaya.

Skytrain, Fasilitas gratis antar terminal Changi Airport
Stasiun Skytrain yang bersih


Singapore Tourist Pass

Setelah tiba di stasiun Skytrain Terminal 2 Changi, tinggal ikuti arah papan informasi dimana stasiun MRT berada. Letak stasiun MRT tidak jauh ternyata dari tempat keluar Skytrain.


Menuju stasiun MRT Changi 



Tiket MRT ada beberapa macam, ada Single trip ticket yang bisa dibeli di mesin tiket, EZ- LINK card (kartu yang biasa dipakai oleh citizen Singapura dan bisa juga untuk bus kota) dan Singapore Tourist Pass (Kartu bebas pakai MRT dan bus kota sesering apapun bagi turis dengan jangka waktu tertentu).

Singapore Tourist Pass ini sangat cocok bagi traveler yang gak mau ribet untuk beli tiket di mesin, cukup pilih paket untuk 1 hari, 2 hari atau 3 hari. Maka kita tinggal tap-in dan tap-out setiap mau naik dan turun MRT maupun bus kota. Harganya pun terhitung murah, gua beli Singapore Tourist pass yang 3 hari hanya dikenakan 20 SGD, ditambah 10 SGD sebagai deposit kartu yang bisa kita ambil kembali saat refund tiket.

Kalau kita gak mau mengembalikan tiket, misalnya buat kenang- kenangan. Maka tiket otomatis naik status menjadi EZ-Link card yang bisa di Top-up atau isi ulang kalau sewaktu- waktu kembali ke Singapore maksimal 5 tahun. Jadi kartu ini masih bisa dipakai lagi.

Informasi lebih lengkap bisa lihat di situs ini:



Setelah membeli Singapore Tourist Pass, saatnya naik MRT menuju stasiun Bugis untuk Check in Hostel!


Pengeluaran

Singapore Tourist Pass – 3 DAY PASS
30 SGD

Minggu, 08 Februari 2015

Yuk ke Singapura!



(Cerita dapet promo tiket 10 ribu ke Singapura)

“Yeay! Terima kasih Air Asia, 100rb udah sampe sini (at Changi Airport)”



Begitulah kira-kira update-tan path gue ketika sampai di salah satu bandara tersibuk dan terbaik di dunia. Mendarat di bandara ini emang salah satu impian gue dari kecil yang akhirnya tercapai! Haha. Semua ini gak terlepas dari promo Air Asia 10 ribu yang berlangsung di awal desember 2014 lalu. Berkat keisengan gua buka website Air Asia dan tiba- tiba terpampang nyata di layar laptop sebelah kanan atas tulisan gede 10 ribu di sepuluh rute internasional. Gak mau nunggu lama, gua langsung kabarin temen gue yang juga punya rencana jalan-jalan murah ke Singapura.

Tentulah kesempatan ini kagak mau gua lewatin. Yaa lo hitung waras aja, penerbangan Jakarta- Jogja yang durasi 50 menit aja 400 ribu, lah ini internasional 1,5 jam Cuma 10rb dan ditambah sama pajak jadi 100rb. Akhirnya setelah melalui diskusi yang panjang, kita sepakat ke Singapura walaupun saat itu gue belum punya paspor. Syukurlah pas pesan tiket gak disuruh isi nomor paspor, jadi tiket bisa gua beli lewat online.

Gua pilih rute Bandung- Singapore karena promonya pas banget di liburan semester. Kebetulan di Traveloka promonya muncul juga, jadi gua pesan lewat situ karena lebih mudah. Setelah gua melunasi pembayaran, ketika gua cek kembali ke website Air Asia. Harganya udah naik seperti normal lagi. Berarti di penerbangan itu yang kebagian promo cuma rombongan gue, haha. Untung gercep! Kalo kagak postingan ini kagak kebuat deh..

Setelah dapet tiket berangkat, saatnya pikirin tiket pulang!.. nah diskusi panjang dimulai lagi deh. Gua kebingungan dan hampir putus asa ketika penerbangan Singapura ke Jakarta/ bandung di tanggal yang gua pengen mencapai satu juta Rupiah dan dibayar pake Singapore Dollar melalui Credit card, lah gue kan kagak punya. Duh, niatnya jalan- jalan murah kenapa baliknya malah jadi mahal!.

Setelah beberapa hari gua searching penerbangan dengan rute Singapura- Bandung/Jakarta/Surabaya, Kuala Lumpur – Jakarta tetap dikisaran hampir satu juta. Yang murah malah Kuala Lumpur- Kuching cuma 200 ribuan (Gua hampir tergoda saat itu karena dari Kuching kan bisa naik bus ke Pontianak dan dari Pontianak terbang deh ke Jakarta, lumayan bisa ke Kalimantan sekaligus. tapi kagak jadi).

Akhirnya berkat keisengan juga, gua nemu penerbangan promo Kuala Lumpur- Jogja seharga 500 ribu!, iya penerbangan internasional 3 jam cuma 500 ribu dari KLIA2! Tanpa embel- embel airport tax seperti di bandara Indonesia. Akhirnya kebingungan kami mencari jalan pulang pun berakhir.

Tiket dipesan melalui orang ketiga, abang temen gue, karena harus dibayar dengan kurs Ringgit pake credit card. Catatan buat kalian kalo pesan tiket keberangkatan internasional di Air Asia, pesanlah yang PP. biar bisa dibayar Rupiah dengan transfer ATM saja. Tapi gua gak nyesel juga sih, karena gak harus balik dari Changi dan bisa sekalian nyebrang ke Malaysia juga. 

Berdasarkan tanggal di tiket berangkat dan tiket pulang, kami punya waktu explore Singapura & Malaysia selama 8 hari.

Jadi berapa total biaya tiket penerbangan gue? PP Cuma 625 ribu, haha. Lebih murah kan dari biaya penerbangan domestik pergi-pulang?


Pengeluaran

Tiket Bandung – Singapore
Rp 100,000
Tiket Kuala Lumpur - Yogyakarta
Rp 525,000
Total
Rp 625,000

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons